Pada tahun 1963 di Ambajipeta, Kishtayya, seorang yatim piatu, berteman dengan Anji dan ibunya, yang menyambutnya ke dalam keluarga mereka. Saat Anji dan Kishtayya mengembangkan ikatan seperti saudara kandung, ibu Anji meninggal dunia, dan kreditornya Varadaraju meminta anak-anak untuk membayar kembali pinjaman dengan menjual rumah mereka kepadanya. Upaya Varadaraju digagalkan oleh Peddayya, pemimpin pemerintah daerah desa, yang menawarkan untuk membayar kembali pinjaman mereka. Hal ini menempa rasa kesetiaan dalam diri Kishtayya terhadap Peddayya. Sementara itu, Anji mencoba membujuk Kishtayya untuk menyatakan cintanya kepada putri Varadaraju, Varamahalakshmi “Varalu”. Namun, Kishtayya gagal melakukannya saat ia menyelamatkan Peddayya, yang terluka dalam sebuah kecelakaan pada hari yang sama ketika ia berencana untuk melamar Varalu. Saat sekelompok orang berlari ke arah Peddayya untuk membunuhnya, Kishtayya mengambil pistol Peddayya dan menembak mereka untuk menyelamatkan nyawanya. Sejak saat itu, Peddayya menganggap Kishtayya dan Anji sebagai anak buahnya dan menyayangi mereka, yang membuat anak-anaknya marah. Sementara itu, Varadaraju mengirim Varalu ke Madras untuk menempuh pendidikan tinggi, memisahkannya dari Kishtayya.
